Halaman

Selasa, 22 Maret 2011

[True Story] Kejujuran, Keimanan dan Cintaku by Alfo Kaeng (part 2)

Suatu malam Boneng sempat
teringat sebuah curhat Buchu’
dimana Buchu’ sempat
dibentak-bentak orangtuanya
dan dikata-katai “wanita
jalang, pecun, dan maki-
makian lain ” hanya karena
Buchu’ dan seorang temannya
diajak seorang tante untuk
menghadiri sebuah pesta yang
sepertinya akan meriah.
“ pesta apa?” hanya sebuah
pesta dan Buchu’ harus
dibentak-bentak ortunya
dengan maki-makian? “pesta
macam apa itu?” itulah saat
dimana Buchu’ dilarang
berpacaran oleh ortunya
bahkan dilarang saling
berkomunikasi lewat
handphone dengan pria
manapun. Boneng menyadari
sesuatu dari curhatan Buchu ’
itu! Ortu Buchu’ ingin
melindungi Boneng dari
sesuatu yang mungkin “Jahat”.
Dan mungkin itu akan
menyakitkan untuk diterima
Boneng. Tapi boneng sudah
bersumpah bahwa boneng
akan tetap berusaha
semaksimal mungkin untuk
merubah Buchu’.
Pernah suatu malam saat
Boneng dan Buchu ’ sedang
berkomunikasi lewat
handphone, Boneng merasa
ada yang aneh dengan Buchu’!
suara macam apa ini?
Sepertinya Buchu ’ sedang
terangsang. Apa yang
membuat dia terangsang? Dia
sedang masturbasikah? Atau
ada hal lain. Tiba-tiba Boneng
mendengar suara Pria yang
batuk dari pembicaraan
mereka. “Siapa itu?” “tidak
mungkin. Dia sedang
berbicara denganku ” dengan
segera boneng bertanya
kepada Buchu ’ suara siapa
yang dia dengar itu! Buchu’
berdalih bahwa dia sedang
batuk dan tenggorokannya
sedang tidak enak.
Karena Boneng merasa Buchu’
ada di dalam rumahnya
sendiri, tidak mungkin ada
seorang pria yang sedang
bersamanya. Akh … pasti
halusinasi.
Tapi tiba-tiba Buchu’
terangsang lagi. Ada apa
dengan anak ini? Tanya
Boneng dalam hati. Haruskah
aku bertanya? Dengan
mengatasnamakan janji yang
pernah Buchu ’ ucapkan?
Bahwa dia tidak akan
berbohong? Tapi setelah
Boneng bertanya, Buchu’
berdalih bahwa dia ingin tidur
karena besok dia harus
sekolah. Tanpa ada rasa
penasaran lagi, Boneng
langsung memberikan ucapan
selamat tidur untuk wanita
yang dia cintai. “M’t bobo
istriku tercayank! Mimpi
manis … I lop u… muacchhh…
muaaccchhhh…” dan apa yang
dijawab Buchu’? “akh..akhh…?
m’t bobo’ to, I love u akh to
akh, muaaccchhhh?”.
Tapi entah mengapa, hal
seperti itu, sudah sering
Boneng dengar dari Buchu’!
setiap kali Boneng
menanyakan hal itu, Buchu’
selalu berdalih ingin tidur!
Boneng sadar hal yang
Boneng hadapi, hal ternyata
yang pernah ada pada
kehidupannya.

Beberapa hari kemudian
boneng dan buchu’ langsung
bertengkar lagi. Kembali lagi
boneng teringat sumpahnya.
Boneng ingin wanita yang dia
cintai kembali ke jalan yang
benar, maka boneng pun
menjual nama Tuhan nya
sendiri demi cinta yang harus
diakui kepalsuannya. Boneng
memasang sebuah gambar
satanic yang direkayasa dari
foto dirinya sendiri di salah
satu layanan internet yang
sedang populer dikalangan
remaja. Hanya untuk
meyakinkan Buchu ’ tentang
betapa menakutkannya kuasa
Tuhan. Tapi kata-kata apa
yang diterima Boneng?
“ JANGAN CERAMAHI AKU
LAGI, KAMU ITU HAL YANG
HARAM UNTUK TUBUHKU!
KARENA KITA BEDA
KEYAKINAN! TAPI AKU TAK
PERDULI KAN? AKU CINTA
KAMU BONENG, Jangan bahas
itu lagi” kata Buchu’. Boneng
pun bertanya sebuah
pertanyaan egois kepada
Buchu ’ “Mana yang lebih kau
pilih, antara iblis kecil yang
kau ciptakan ini, atau surga?”
Buchu’ menjawab “aku
kepingin dua-duanya”. Boneng
membalas “Pilihan tak pernah
mendapatkan 2 jawaban
sekaligus. Kau hanya akan
punya satu jalan. Jika kau pilih
surga, mulailah memakai
jilbab dari sekarang, dan
tinggalkan semua nafsu
hatimu! Tapi jika kau memilih
aku, nikahi aku, dan akan
kubuat kau menggunakan
kerudung walau dengan
paksa, karena aku akan
menjadi suamimu yang sah,
dan kau harus mendengarkan
perintah suamimu ”
Buchu’ menjawab “Bingung”.
“Hmmmm”.
Betapa hancurnya hati Boneng
mendengar kenyataan yang
baru dia sadari sendiri..!
Tapi boneng tak perduli, dia
akan selalu cinta Buchu ’.
Bahkan boneng berusaha
meyakinkan orangtua boneng,
meminta agar boneng bisa
segera menikahi Buchu ’. Tapi
ortu boneng nmpaknya tak
akan mengerti. Mereka tak
akan mengerti kenapa boneng
ingin mencari cinta dengan
cara seperti itu.
Selasa 15 maret 2011, Boneng
bercakap-cakap dengan
seorang teman Buchu ’ di
sebuah situs layanan. Kata
Buchu ’ temannya itu adalah
tempat dia bercerita tentang
apa saja yang terjadi tentang
dia. Tanpa rasa ragu Boneng
bertanya pada teman Buchu ’
tentang keperawanan Buchu’,
dan tanpa ragu pun temannya
itu pun ikut meyakinkan
Boneng bahwa Boneng adalah
satu-satunya pria yang pernah
tidur dengan Buchu ’!
Boneng Pun terjebak.. dia
sudah tak tahu harus berbuat
apa, mengakhiri hidupnyakah?
Atau terus mencoba dan
mencoba hingga batas
terakhir. Untuk terkahir kali,
Boneng pun ingin mendengar
jawaban itu dari mulut Buchu’
sendiri.
Malam tanggal 15 maret itu,
Boneng menjadi berbeda saat
sedang bercakap-cakap
dengan Buchu ’! sepertinya ada
sesuatu yang ingin dia
tanyakan tapi bibirnya tak
mampu menyakiti Buchu ’!
malam itu kebetulan ortu
Buchu ’ sedang tidak akan
berada dirumah karena akan
menghadiri sebuah acara
perkawinan. Boneng dan
Buchu ’ berkomunikasi kira-
kira hingga pukul 01.30 malam
percakapan seperti apa yang
terjadi?
“ Buchu’, Boneng cayank
Buchu”
“Buchu’ juga sayang akhhhh
suamiku”
“Buchu’ sedang apa?”
“Buchu’ lagi tidur akhhh –
tiduran nie” terdengar suara
pria mengerang.
“ Buchu’ lagi terangsang?”
“kock Boneng tau? Abisnya
dingin sih”.
“Buchu’ kunci pintunya, kan
sendirian dirumah, nanty ada
penjahat masuk lo ”.
“ngak apa-apa! Ada tante
yang jagain didepan kok
akhhh ”.
Tiba-tiba, suara mtor ayah
Buchu ’ terdengar masuk ke
halaman rumah. Serentak,
terdengar juga suara seorang
pria yang sepertinya
terpentak dan ingin cepat-
cepat masuk ke bawah tempat
tidur. Terjadi percakapan
antara Buchu’ dan ayahnya.
Boneng sempat mendengar
percakapan itu karena Buchu’
lupa mematikan ponselnya.
Dengan suara gugup “Ayah
kok udah pulang? Katanya
mau tidur di pesta ?”
“ada yang ketinggalan! Kalo
ayah udah keluar, kunci pintu
ya ”
“ok”
Itulah saat Boneng menyerah
untuk membuat Buchu ’
tersadarkan, dan segera
memutuskan untuk
mengakhiri hidupnya! Setelah
kejadian itu, terjadi
percakapan lewat pesan
singkat, dimana boneng mulai
menuduh-nuduh Buchu’
dengan Informasi yang dia
kumpulkan dan kejadian yang
baru terjadi! Dengan penuh
tangis, dan hati yang tak
terbenamkan lagi, Boneng
segera menulis sebuah
catatan kecil tentang dirinya
sendiri, Keimanannya, dan
Cintanya. Haruskah dia
mengakhiri kehidupannya,
atau dia tak boleh menyerah
dan terus berusaha-usaha dan
usaha, hingga maut kan
memanggil Boneng dan Buchu’
yang dia cintai? Tapi ternyata
Boneng sudah berada pada
batas terakhir dari
kemampuannya. Boneng pun
berdoa dibalik tangis
kehidupan cintanya:
“Ya Tuhan, jika Engkau
menyertaiku sejak awal,
Tukar saja nyawaku dengan
keselamatannya Tuhan..
Jangan biarkan dia jatuh, dan
jatuh lebih dalam..
Biarkan dia merasakan
nikmatnya surga yang Engkau
janjikan bagi umat-Mu Tuhan..
Tuhan yang adalah
juruselamatku yang hidup ….
Tak akan mengapa aku tak
merasakan nikmat surga,
Tapi biarkanlah dia
terbebaskan dari dosa-dosanya
Tuhan …
Aku mencintainya Tuhan…
Jatuhkan aku ke lembah
neraka, dan biarkan dia selalu
berada di tempat tinggi yang
indah..
Apapun yang dia lakukan,
hanya karena nafsu dunianya
saja Tuhan..
Aku mencintainya Tuhan..
Biarkan dia membaca doaku
ini, agar Engkau akan selalu
menyertainya Tuhan..
Dia yang kucintai …
Dia yang menjadi hidup dari
semua tawaku, kebahagianku…
Dia yang selalu kudoakan…
Dia yang tak pernah mengerti…
Dia yang kan selalu kucintai
dalam hidup dan mati…
Dia yang tak bisa kurubah…
Dia yang mungkin
mencintaiku…
Jika kehidupan yang kau beri
padaku bisa kutukar dengan
kehidupan yang lain,
Berikanlah dia yang kucintai,
kehidupan yang baru Tuhan..
Jagalah dia selalu Tuhan …
Lindungi dia selalu siang dan
malam …
Maafkan mulutku yang kotor
ini, yang dengan sengaja, selalu
menyebut nama-Mu Tuhan …
Mengkhinati-Mu demi cinta
karena dunia begitu asing untuk
ku kenalkan padanya..
Mulut kotor yang tanpa henti
meminta dan memohon pada-
Mu Tuhan ku Yesus Ku …
Di Dalam nama Tuhan Allah
Bapa, Yesus yang adalah
juruselamatku yang hidup dan
perantaraan Roh Kudus …
Amin..”
Teringat sebuah ramalan
singkat dari temanku …
“kiamat untukmu teman, garis
kecil, 1 maret 2011…”
Aku menyangka yang dia
maksudkan adalah 1 maret
2011 ….
Ternyata minggu ini adalah
minggu ke 11 di bulan maret
tahun 2011 …..
Aku mengerti maksudmu
kawan … minggu ini ya? :D
Buchu’, Boneng minta maaf,
ini so melewati batas yang
terakhir! ini usaha Boneng
yang paling maksimal ….!!! :D
<3 u (Boneng sangat lop
Buchu ’).
By: Alfo kaeng

tragis n
memiriskan ...
ALFO KAENG
pemuda 16 thn
yg nekat
mengakhiri
hidupnya dengan
cara gantung
diri...
Pengorbanan n
cintanya mmg
ptut ditiru but ini
juga pelajaran
buat anak muda
terutamanya!!
Well, rest in
peace bwt Alfo,
mdh2n bisa dpt
tempat yg terbaik
di surga sana!!

[True Story] Kejujuran, Keimanan, dan Cintaku


Suatu waktu disaat yang tak
terduga, kucintai seseorang
yang sepertinya telah
kukenal..! Namanya Buchu ’
dan aku Boneng..!
Saat itu cinta hanyalah sebuah
“ kata” bagiku!
Kubuat cinta seakan begitu
sempurna baginya!
Kubuat seolah-olah, akulah
satu-satunya pria yang
mencintainya dengan
kesungguhan!
Tak pernah sekalipun aku
berusaha menyakitinya..!
Hingga kusadari wanita yang
kucintai itu tanpa sadar, telah
membuat beberapa kesalahan
saat dia membohongiku.
Suatu saat seorang temanku
yang adalah mantan musuhku
dulu, berkata padaku, bahwa
wanita yang kucintai adalah
wanita panggilan. Nafsu
merenggut hatiku hingga
pertengkaran yang terjadi.
Tapi saat itu juga aku bingung,
saat kulihat wajah yang begitu
penuh dengan kejujuran dari
wajah mantan musuhku dulu.
Seakan dia ingin melindungiku
saat dia memukulku. Aku
ketakutan. Maka dia pun
meyakinkanku dengan
memperlihatkan sebuah pesan
singkat dari wanita yang
kucintai.
Aku begitu terkejut….!
Benarkah ini wanita yang
kucintai? Benarkah dia
seorang wanita panggilan?
Apa yang dia rasakan padaku?
Mungkinkah?(tanya dalam
hatiku).
Segala sesuatu tak akan
terjadi tanpa sebab. Itulah
alasannya aku menulis cerita
ini, “untuk memberikan arti
cinta yang sesungguhnya
padanya. ”
Aku si boneng yang miskin dan
polos tak punya apa-apa. Dia
si Buchu ’ yang seakan selalu
terpenuhi keinginannya.
Dua hati yang begitu berbeda
disatukan Tuhan. Kuberanikan
hatiku untuk bertanya
padanya> “Buchu, apa kamu
masih perawan?” dengan
begitu entengnya dia
menjawab “kenapa nanya-
nanya? Kamu mau coba aku
masih perawan atau ngak?
Burungmu besar ?”. Begitu
terkejutnya aku dengan
jawaban yang dia berikan.
Tanpa ada rasa malu, dia
bicara seperti itu denganku?
Bahkan dengan memaki-maki
kemaluanku?
Kumulai kisah cintaku
dengannya berupa tuntunan
doa dari kematian orang-
orang yang kucintai dan
keimananku. Kuberikan cinta
dan kejujuran tanpa batas
padanya, untuk membuat dia
yakin sepenuhnya padaku.
Bahkan hal-hal yang
seharusnya menjadi rahasia
hidupku, kubeberkan padanya,
hanya untuk membuat dia
mencintaiku seutuhnya.
Keyakinan hatinya pun
datang. Kubuat tawa selalu
menghiasi kehidupannya.
Seakan tak ada hal yang lebih
indah dibanding cinta.
Awal-awal kami berpacaran,
aku selalu datang
kerumahnya, sebuah alasan
datang saat dia berkata
” ayahku melarang aku untuk
berpacaran, bagaimana kalau
kita sembunyi-sembunyi
saja ?”. Kata penyesalan yang
membuat aku tak berhenti
mengeluarkan air mata
hingga kini. “ya, boleh, tak
ada yang dapat menghalangi
cinta kita ”.

Dimulailah hari panjang dalam
penantian. Aku cinta kamu,
kamu sayang aku,,
bla,,,bla,,,bla,,,!
Hingga suatu hari aku sangat
memerlukan uang untuk
membeli kado ultah untuk
kakakku. Dan itulah
kesalahan pertama yang dia
katakan padaku.
Saat aku curhat ke dia
tentang masalah keuanganku,
pekerjaanku, ultah kakakku,
dia dengan entengnya
menawarkan uang sebesar
100rb tanpa harus
dikembalikan. Aku bertanya-
tanya dalam hati, “bagaimana
mungkin anak SMA kelas 1
menawarkan uang 100rb
padaku tanpa harus
dikembalikan. Bahkan
keadaannnya sendiri, mungkin
aku yang lebih tahu. ” Tanda
tanya besar dalam hatiku.
Dengan sopan, kutolak
pemberiannya itu, agar dia
tidak tersinggung. Kuyakinkan
dalam hatiku, bahwa uang
yang dia miliki adalah uang
tabungannya. Bahkan dengan
kejadian itu, aku lebih yakin
lagi bahwa dia sangat
mencintaiku. Karena
kuperhatikan dia sangat
senang memakai jam tangan,
maka “carikan” dia jam
tangan yang cukup berharga
untuk kudapatkan.
Kudapatkan dengan susah
payah. Begitu senangnya
Buchu ’ menerima jam tangan
itu. Saat kuberikan jam tangan
itu, kuundang dia kekamarku,
untuk melihat-lihat keadaan
rumahku, dan kami
melakukan hubungan cinta
yang terbatas, tanpa
melepaskan sehelai baju pun.
Hanya saling memeluk dan
saling bercumbu. Saat
dikamarku, dia berkata
padaku “jangan hamili aku,
Buchu’ masih ingin
menyelesaikan sekolah”.
Kata-kata itu seolah
menghipnotisku, dan
melupakan peringatan dari
mantan musuhku. Seakan dia
belum pernah disentuh pria
manapun. Seakan akulah pria
pertama yang memiliki cinta
itu seutuhnya. Tak pernah
terbayangkan olehku. Hal itu
membawaku masuk kebagian
senggamanya dan hal itu pula
yang menjadi tanda tanya
besar dalam hatiku.
“ Mengapa tidak ada darah
sedikitpun, jika aku adalah
satu-satunya pria yang tidur
dengannya ?” itu adalah awal
pertengkaran besarku dengan
Buchu ’. Bahkan kutuduh dia
sebagai pembohong besar,
hingga dia pun harus
meneteskan air matanya
untuk meyakinkanku bahwa
dia masih perawan. Itu adalah
kesalahan dimana cinta
beraltarkan dusta. Kucari
semua informasi yang
berhubungan dengan hymen
(selaput darah) kesemua
tempat yang bisa kutemui,
mulai dari Google, bidan,
perawat, hingga kedokter.
Tapi jawaban yang kudapat,
hymen terjauh adalah 5cm,
untuk ukuran wanita normal
adalah 2-3Cm kedalam liang.
Saudaraku yang sangat pintar
berkata > jika benar wanita
milikmu itu masih perawan,
“ kecuali” burungmu hanya
sepanjang 5cm, maka dia tak
akan mengeluarkan darah
sedikitpun. Berulang-ulang
kali kutanyakan hal itu pada
Buchu ’, tapi dia tetap tak mau
mengaku. Dia sampai
membawa-bawa nama
temannya ikut serta. Dia
bahkan bersumpah-sumpah
membawa nama Tuhan.
Hatiku bertanya ”bagaimana
jika yang diperingatkan teman
baruku adalah benar ?”. Untuk
lebih meyakinkan hatiku,
kubuat dia bersumpah yang
kalo ngak salah begini bunyi
sumpahnya :

1. Di dalam nama keyakianan
masing-masing(kebetulan agama
kami berbeda), jika diantara kita
ada yang selingkuh, yang
selingkuh tidak akan memiliki
anak.
2. Di dalam nama keyakinan
masing-masing, jika diantara kita
ada yang mengucapkan
kata ”Putus” dia tak akan
menikah selamanya.
Kami berdua pun
mengikrarkan kedua sumpah
itu melalui pesan singkat.
Dalam keputusasaaan pria
sepertiku bersumpah saat itu
juga, bahwa jika benar wanita
yang kucintai adalah wanita
panggilan, aku akan membuat
dia bertobat dengan cara
apapun. Bahkan jika aku harus
menjual imanku dan mengikuti
keyakinannya. sampai batas
kemampuanku yang terakhir.
Dan tanpa pikir panjang,
kuyakinkan dia bahwa aku
benar-benar akan mengikuti
keyakinannya, tapi dengan
satu syarat, dia harus
mengenakan jilbab dan turut
membuang semua nafsu
dunianya. Tapi sayangnya dia
selalu berdalih dan
mengatakan belum siap
mengenakan jilbab. Kata
Buchu’ jilbab ngak bole
dipakai sembarangan orang,
harus yakin dulu lahir batin
baru boleh pake.
Berulang kali kupaksa wanita
Muslim itu untuk mengenakan
jilbab. Seorang Kristiani
sepertiku yang tak tahu apa-
apa tentang agama Islam
berusaha meyakinkan Buchu ’
arti dosa, neraka, dan surga.
Tapi dia malah menyangkal
dan berkata ”Boneng bisa
masuk surga, boneng anak
yang baik! Buchu ngak
bakalan bisa masuk surga,
Buchu ’ bakalan masuk neraka,
jangan ceramahin aku dulu”.
Kubuka logika dalam hati dan
pikiran. Tanya yang begitu
besar kembali muncul.
“ benarkah? Apa yang
membuat wanita yang kucintai
ini berkata demikian ?”.
Selang waktu berlalu,
kerinduan menghantam
hatiku. Kali ini, tanpa basa-
basi, kuundang dia kerumahku
untuk meyakinkan bahwa apa
benar dia masih “perawan”
seperti yang dia katakan
padaku? Karena saat pertama
aku hanya memasukkan
seperempat bagian, maka kali
ini aku akan berusaha
memasukkan semuanya
kedalam.
Dia pun datang dan terjadilah
hal berbau dosa besar yang
seharusnya bisa kucegah,
karena itu yang akan
membawa perubahan besar
pada hidupku. Ada sebuah
kalimat yang berkata
“ semakin dalam kau
menggali, semakin besar
tanda tanya yang akan muncul
dalam hatimu ”. Begitu kami
berhubungan intim, Buchu’
masih bersikeras bahwa
Buchu ’ masih perawan. Buchu’
bahkan bersumpah dan
kembali membawa nama
Tuhan kedalam sumpahnya
bahwa Buchu ’ belum pernah
disentuh pria manapun selain
Boneng. Terjadi lagi
pertengkaran besar yang
mengatasnamakan kejujuran
di dalamnya. Bahkan Boneng
sempat mengata-ngatai
Buchu’ sebagai pembohong
besar. Tapi karena begitu
besarnya rasa cinta Boneng
pada Buchu ’, membuat
Boneng tak tega melihat
Buchu ’ tersakiti, maka Boneng
pun berpura-pura tak tahu
apa-apa tentang keperawanan
dan meminta maaf pada
Buchu ’, sudah menuduh hal
yang bukan-bukan. Cinta
kembali bersemi begitu besar
meskipun Boneng tahu dia
sedang berada dalam situasi
dimana dia harus segera
bertindak, sebelum orang
yang dia cintai semakin jatuh
dan jatuh kedalam dosa.
Boneng menjanjikan Buchu ’
bahwa dia akan mengangkat
Buchu ’ sebagai istrinya yang
sah dalam suka maupun duka.
Dengan kembali meyakinkan
Buchu ’ bahwa Boneng akan
segera mengkhianati
keyakinannya sendiri. Dan
kembali memaksa-maksa
Buchu ’ untuk mengenakan
jilbab. Boneng menangis
semalaman, berdoa kepada Tuhan yang dia yakini, agar
mengampuni apa yang akan
dia lakukan. Dengan inisiatif
merubah Buchu ’, dan kembali
ke jalan yang benar meskipun
harus dengan jalan yang
berbeda. Dalam hati Boneng
berkata “apakah aku sanggup
melakukan ini Tuhan? kuatkan
aku! Demi orang yang
kucintai ” seminggu tak
bertemu, membuat Boneng
sempat mengurungkan
niatnya. Tapi “CINTA” > itulah
kata kucinya. Cinta adalah
pengaruh besar dalam hati,
dimana manusia bisa saja
terbebani sampai ada yang
harus kehilangan ingatan,
lepas kendali dari pikiran atau
gila, hingga ada yang bunuh
diri. Tapi dengan Doa, boneng
berharap dia akan
menemukan jalan keluar. Tapi
selalu saja jalan buntu yang
akan ditemui saat kau
melangkah ke arah yang
salah. “Tuhan kuatkan aku”
Boneng berdoa. Tapi semua
doa itu terinjak pecahan nafsu
yang akan menyakiti hati
Boneng. Boneng dan Buchu ’
kembali melakukan dosa
karena nafsu Boneng sendiri.
Tanpa ada rasa bersalah,
Boneng nikmati dosa besar
yang Boneng lakukan selama
berjam-jam. Dia bahkan
sempat melupakan janji yang
dia ucapkan sendiri kepada
Tuhan nya, bahwa dia akan
berpindah keyakinan, hanya
untuk membuat Buchu ’
tersadarkan. Inisiatif boneng
pun muncul dan dengan blak-
blakan Boneng bertanya pada
Buchu ’ > “sekarang aku tahu
kamu sudah tak perawan, aku
yakin sepenuhnya. Kalau
begitu, siapa pria pertama
yang berhubungan intim
denganmu ?” tanpa rasa
bersalah Boneng menanyakan
hal itu pada Buchu ’. Tapi
Buchu’ malah menangis. Aku
tak pernah tahu apa yang dia
tangisi saat itu. “Dia tersakiti
dengan kata-katakukah? Atau
dia terlalu takut
mengungkapkan kejujuran
itu ?”. Buchu’ tiba-tiba
beranjak dari tempat tidur
dan dengan penuh tangis, dia
berusaha lari dari pertanyaan
yang Boneng ajukan. Boneng
langsung meminta maaf dan
segera memeluk erat tubuh
Buchu’ dan berjanji tak akan
menanyakan pertanyaan
“ Bodoh” seperti itu lagi.
Dalam hati Boneng berkata
“ Tuhan kuatkan aku”.
Kali ini dengan penuh cinta,
Boneng mengajak Buchu ’
berhubungan intim lagi. “Aneh
wanita yang belum pernah
disentuh pria lain ini,
sepertinya biasa-biasa saja
saat Boneng mulai
menghantamnya! sepertinya
Buchu ’ sudah terbiasa dengan
hal yang seperti itu! Hal yang
tidak wajar untuk wanita yang
mengaku tak pernah disentuh
pria lain!? ”.
Sepulangnya dari rumah
Boneng, Buchu ’ dan Boneng
kembali bertengkar hebat.
Debat tentang pertanyaan
dalam hati Boneng pun
dimulai. Tapi karena
keyakinan cinta Boneng
membuat Boneng tak sanggup
membuat Buchu’ tersakiti
hanya karena Buchu’ “Sudah
tak perawan sejak awal”?
siapa pria pertama itu?
Selang hari penuh kelabu,
perlu diketahui, setelah
mengikrarkan 2 janji setia di
atas, Boneng dan Buchu ’
sempat putus-nyambung kira-
kira sebanyak 7x dan yang
menambah rasa percaya
Boneng pada Buchu ’ ironisnya,
Buchu’ pernah bersumpah
dengan menyebut nama
Tuhan, bahwa dia tak akan
pernah berdusta apapun jenis
dan bentuknya demi Boneng.